Home » Homepage » Cara Menghubungkan Domain dengan Hosting

Cara Menghubungkan Domain dengan Hosting

Pernahkah kamu membeli domain dan hosting secara terpisah, lalu bingung bagaimana cara menyatukannya agar website kamu bisa online? Tenang, kamu tidak sendirian. Menghubungkan domain dengan hosting memang bisa terdengar teknis, tapi sebenarnya prosesnya cukup mudah jika kamu tahu langkah-langkahnya.

Di artikel ini, kita akan bahas langkah demi langkah cara menghubungkan domain dengan hosting menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Jadi, baik kamu pemula maupun yang sudah terbiasa dengan dunia website, panduan ini bisa jadi referensi praktis.

Apa Itu Domain dan Hosting?

Cara Menghubungkan Domain dengan Hosting

Sebelum masuk ke langkah-langkah teknis, penting banget untuk memahami dulu apa itu domain dan hosting.

  • Domain adalah alamat website kamu di internet, misalnya namabisnis.com.
  • Hosting adalah tempat penyimpanan semua file website kamu, mulai dari gambar, teks, hingga sistem backend-nya.

Agar website bisa diakses orang lain, domain dan hosting harus terhubung satu sama lain. Nah, di sinilah proses “menghubungkan” itu terjadi.

Baca juga: Sertifikasi Web Developer

Kenapa Domain dan Hosting Harus Dihubungkan?

Ketika seseorang mengetikkan nama domain kamu di browser, sistem akan mencari tahu di mana file website kamu disimpan. Kalau domain dan hosting belum terhubung, maka browser tidak akan tahu ke mana harus mengarah. Jadi, penting banget untuk menyatukan keduanya agar website kamu bisa diakses secara online.

Langkah-langkah Menghubungkan Domain dengan Hosting

Sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Secara umum, proses menghubungkan domain dan hosting melibatkan pengaturan nameserver atau DNS pada domain kamu. Yuk kita uraikan secara bertahap!

1. Masuk ke Akun Domain Kamu

Langkah pertama, login ke penyedia domain tempat kamu membeli alamat website (misalnya Niagahoster, Domainesia, GoDaddy, dll.).

Setelah login, cari menu untuk mengelola domain, biasanya bertuliskan “Kelola Domain” atau “DNS Management”.

2. Dapatkan Nameserver dari Penyedia Hosting

Setiap penyedia hosting biasanya memiliki alamat nameserver khusus. Contohnya:

  • ns1.hostingkamu.com
  • ns2.hostingkamu.com

Kamu bisa menemukan informasi ini di email konfirmasi setelah membeli hosting, atau di dashboard akun hosting kamu.

3. Ganti Nameserver di Pengaturan Domain

Setelah kamu mendapatkan nameserver dari hosting, kembali ke akun domain kamu dan cari bagian pengaturan Nameserver atau DNS. Gantilah nameserver default dengan nameserver dari penyedia hosting kamu.

Contoh:

ns1.hostingkamu.com
ns2.hostingkamu.com

Simpan perubahan tersebut dan tunggu proses propagasi DNS.

4. Tunggu Proses Propagasi DNS

Setelah kamu mengganti nameserver, proses propagasi bisa memakan waktu antara 1 hingga 24 jam. Ini adalah waktu yang dibutuhkan agar perubahan tersebar ke seluruh server DNS di dunia.

Sementara menunggu, kamu bisa lanjut mengatur website kamu di panel hosting, seperti menginstal WordPress atau upload file.

Tips Tambahan Agar Proses Lancar

  • Pastikan tidak ada typo saat mengetik nameserver
  • Cek email dari penyedia hosting untuk informasi teknis lainnya
  • Gunakan fitur “Whois Lookup” untuk memastikan nameserver sudah berubah
  • Jika bingung, jangan ragu hubungi customer support penyedia domain atau hosting

Kesimpulan

Menghubungkan domain dengan hosting sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa membuat website kamu aktif dan bisa diakses publik. Jangan lupa untuk selalu mencatat informasi penting seperti nameserver dan data login akun kamu ya!

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *