Dalam era digital yang semakin berkembang, profesi sebagai data analyst semakin banyak diminati. Tidak hanya oleh mereka yang berlatar belakang IT atau statistik, tetapi juga oleh individu dari berbagai disiplin ilmu yang menyadari pentingnya peran data dalam pengambilan keputusan.
Namun, sebelum bisa memulai karier di bidang ini, tantangan pertama yang harus dilewati adalah interview data analyst. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana mempersiapkan diri menghadapi interview tersebut, jenis pertanyaan yang umum diajukan, serta tips jitu agar bisa menonjol di mata perekrut.
Simak Juga : Sertifikasi Data Analyst
Mengapa Interview Data Analyst Bisa Menantang?

Interview untuk posisi data analyst tidak hanya menilai kemampuan teknis seperti mengolah data atau membuat visualisasi. Perekrut juga akan mengevaluasi kemampuan berpikir analitis, komunikasi, serta pemahaman bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memiliki persiapan yang matang agar bisa menunjukkan kompetensi secara menyeluruh.
Sebelum membahas lebih dalam tentang jenis-jenis pertanyaan yang sering muncul, mari kita pahami dulu beberapa area utama yang akan diuji dalam interview:
- Kemampuan teknis: Menggunakan SQL, Excel, Python, R, atau tools BI seperti Tableau dan Power BI.
- Kemampuan analitis: Menyusun hipotesis, menganalisis data, dan menarik kesimpulan yang tepat.
- Pemahaman bisnis: Mengetahui konteks bisnis dan mampu menyelaraskan analisis data dengan tujuan perusahaan.
- Komunikasi: Mampu menjelaskan temuan data secara jelas kepada non-teknisi.
Jenis Pertanyaan yang Sering Muncul Saat Interview Data Analyst

Agar lebih siap, mari kita ulas satu per satu kategori pertanyaan yang biasa muncul dalam proses interview data analyst. Pembahasan ini akan dipecah menjadi beberapa subbagian agar lebih mudah dipahami.
1. Pertanyaan Teknis
Ini adalah bagian yang paling umum dan biasanya menjadi tahap awal penyaringan kandidat. Pertanyaan bisa berupa:
- “Bagaimana cara join dua tabel dalam SQL?”
- “Ceritakan pengalaman Anda menggunakan Python untuk analisis data.”
- “Apa perbedaan antara INNER JOIN dan LEFT JOIN?”
- “Tool visualisasi apa yang biasa Anda gunakan dan mengapa?”
Untuk pertanyaan teknis, penting untuk tidak hanya memberikan jawaban yang benar, tetapi juga menjelaskan konteks penggunaannya.
2. Studi Kasus atau Soal Logika
Studi kasus biasanya diberikan untuk melihat bagaimana Anda berpikir dan menyelesaikan masalah. Contohnya:
- “Anda diberikan dataset penjualan selama 5 tahun. Bagaimana Anda mengidentifikasi tren dan anomali?”
- “Buatlah analisis sederhana dari data pelanggan untuk mengetahui churn rate.”
Tipsnya: jelaskan proses berpikir Anda secara sistematis, bahkan jika belum sampai pada solusi akhir.
3. Pertanyaan Soft Skill dan Behavioral
Perekrut ingin tahu bagaimana Anda berkolaborasi dalam tim, mengatasi tantangan, atau menangani konflik. Pertanyaan semacam ini bisa seperti:
- “Ceritakan saat Anda harus menjelaskan data kompleks kepada orang non-teknis.”
- “Pernahkah Anda membuat kesalahan dalam analisis? Bagaimana Anda menanganinya?”
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara terstruktur.
4. Pertanyaan Terkait Bisnis
Seorang data analyst yang baik harus mampu melihat data dalam konteks bisnis. Pertanyaannya bisa seperti:
- “Apa metrik utama yang akan Anda gunakan untuk menganalisis performa e-commerce?”
- “Bagaimana Anda membantu tim marketing meningkatkan efektivitas kampanye melalui data?”
Di sini, penting untuk menunjukkan bahwa Anda paham tentang tujuan bisnis dan bagaimana data bisa digunakan untuk mencapainya.
Tips Jitu Agar Sukses dalam Interview Data Analyst

Setelah mengetahui jenis-jenis pertanyaannya, berikut beberapa strategi yang bisa membantu Anda tampil lebih percaya diri dan meyakinkan:
- Latihan soal SQL dan Python secara rutin di platform seperti LeetCode, HackerRank, atau Kaggle.
- Bangun portofolio proyek data di GitHub atau Medium yang menunjukkan kemampuan Anda dalam analisis nyata.
- Pelajari studi kasus industri agar Anda terbiasa berpikir dalam konteks bisnis.
- Berlatih menjelaskan analisis secara lisan, seolah Anda sedang presentasi ke stakeholder non-teknis.
- Tanyakan balik di akhir sesi interview; ini menunjukkan ketertarikan dan inisiatif Anda.
Penutup
Interview data analyst bukan sekadar ajang unjuk kemampuan teknis, melainkan juga tentang bagaimana Anda berpikir, berkomunikasi, dan memahami konteks bisnis. Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman menyeluruh terhadap apa yang dicari oleh perusahaan, Anda bisa meningkatkan peluang untuk lolos dan meraih karier impian sebagai data analyst.
Semoga panduan ini bisa membantu Anda lebih siap dan percaya diri saat menghadapi interview data analyst. Selamat mencoba dan sukses selalu!
Leave a Comment