Dalam era digital seperti sekarang, informasi menjadi salah satu aset paling berharga dalam dunia bisnis. Tak terkecuali bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meski skala bisnisnya lebih kecil dibanding korporasi besar, UMKM tetap bisa mendapatkan keuntungan besar jika mampu memanfaatkan data dengan baik. Di sinilah peran penting seorang Data Analyst muncul.
Data analyst bukan hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar. UMKM pun kini mulai menyadari bahwa keputusan berbasis data dapat membantu mereka berkembang lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran. Nah, bagaimana sebenarnya peran seorang data analyst dalam dunia UMKM? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Mengapa UMKM Membutuhkan Data Analyst?

UMKM biasanya menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan modal, pemasaran yang belum optimal, hingga kesulitan dalam memahami perilaku konsumen. Dengan bantuan data analyst, UMKM bisa lebih mudah:
- Mengetahui produk apa yang paling diminati.
- Mengidentifikasi tren penjualan berdasarkan waktu atau lokasi.
- Menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih tepat sasaran.
- Mengelola stok barang secara efisien.
Data analyst akan mengolah data penjualan, pelanggan, dan operasional lainnya menjadi informasi yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Baca juga: Sertifikasi Data Analyst
Peran Kunci Data Analyst dalam Bisnis UMKM
Sebelum kita masuk ke peran-peran spesifiknya, mari kita pahami bahwa seorang data analyst tidak hanya bertugas “mengolah angka”. Lebih dari itu, mereka adalah penghubung antara data mentah dan strategi bisnis yang konkret. Mereka membantu UMKM untuk membaca sinyal-sinyal dari pasar dan pelanggan yang seringkali tersembunyi di balik angka-angka.
1. Mengumpulkan dan Membersihkan Data
Langkah awal yang dilakukan oleh seorang data analyst adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber: bisa dari catatan penjualan, media sosial, feedback pelanggan, hingga data transaksi digital. Namun, data mentah seringkali belum siap untuk dianalisis. Oleh karena itu, data analyst juga bertugas membersihkan data dari duplikasi, kesalahan input, atau data yang tidak relevan.
2. Menganalisis Perilaku Konsumen
Dengan data yang bersih, data analyst dapat mulai menganalisis pola perilaku konsumen. Misalnya, apakah pelanggan lebih sering belanja di akhir pekan? Produk apa yang sering dibeli bersamaan? Wawasan semacam ini sangat membantu UMKM dalam membuat program promo atau bundling produk.
3. Mengidentifikasi Peluang dan Masalah
Seorang data analyst juga bertugas mengenali peluang bisnis yang mungkin belum terlihat jelas. Contohnya, mereka bisa menemukan bahwa suatu produk mulai menunjukkan tren peningkatan penjualan di wilayah tertentu. Sebaliknya, mereka juga bisa mengidentifikasi masalah, seperti penurunan performa penjualan pada waktu-waktu tertentu.
4. Memberikan Rekomendasi Strategis
Setelah analisis dilakukan, data analyst akan memberikan rekomendasi kepada pemilik bisnis UMKM. Misalnya, menyarankan waktu terbaik untuk meluncurkan diskon, atau produk mana yang sebaiknya dipromosikan lebih agresif. Rekomendasi ini sangat penting agar pengambilan keputusan tidak sekadar berdasarkan intuisi, tapi juga didukung oleh data.
5. Membantu dalam Perencanaan Bisnis Jangka Panjang
Data analyst juga berperan dalam membantu menyusun rencana jangka panjang. Mereka bisa memproyeksikan tren pasar dan memberikan gambaran mengenai arah bisnis di masa depan. Dengan begitu, UMKM dapat menyusun strategi yang lebih matang dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Peran data analyst dalam bisnis UMKM semakin relevan di tengah arus digitalisasi yang kian kuat. Dengan bantuan mereka, UMKM tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dan bersaing secara lebih sehat. Tak harus langsung merekrut data analyst full-time, UMKM bisa mulai dengan menggunakan tools analitik sederhana atau bekerja sama dengan konsultan data.
Yang terpenting adalah memiliki mindset untuk mulai mengambil keputusan berdasarkan data. Karena di balik setiap angka, selalu ada cerita yang bisa membantu kita melangkah lebih jauh.
Leave a Comment